Jumat, 02 Januari 2015

7 Sistem Penulisan Yang Dimulai Dari Kanan Ke Kiri



Jika kalian ditanya guru kalian, apakah sekarang hanya bahasa Arab dan Ibrani saja yang ditulis dari kanan? Tidak. Sebenarnya, masih banyak penulisan lainnya yang ditulis dari kanan, dan masih bertahan hingga kini. Inilah 7 Sistem Penulisan Yang Dimulai Dari Kanan Ke Kiri.


1.Aksara Arab





Aksara Arab atau tepatnya Abjad Arab adalah sistem penulisan yang digunakan untuk sekitar 32 Bahasa berbeda didunia termasuk Bahasa Arab sendiri. Di Indonesia sendiri juga dikenal bahasa Melayu atau Jawa yang ditulis dengan huruf Arab yang disebut Huruf Jawi. Sekarang Arab Jawi hanya ditulis untuk kitab-kitab Islam, dan juga beberapa daerah mewajibkan Huruf Jawi dituliskan di papan nama instansi pemerintahannya disamping Huruf Latin. Keseluruhannya berjumlah 28 huruf.


2.Aksara Ibrani





Aksara Ibrani adalah sistem penulisan yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Yahudi di Israel. Aksara Ibrani juga digunakan untuk menuliskan bahasa Yiddish, Ladino, dan beberapa orang juga memakainya untuk menuliskan Bahasa Arab (Judeo-Arab).  Bahasa Yiddish adalah bahasa yang digunakan kaum Yahudi Jerman (Askhenazim) dimana kosakatanya lebih banyak menyerap bahasa-bahasa Germanik (Jerman-Belanda-Inggris), sedangkan Bahasa Ladino sendiri adalah bahasa kaum Yahudi Iberia (Sefaradim) yang kosakatanya berasal dari Bahasa Spanyol Tua. Kaum Samaria kini juga memakai Aksara Ibrani untuk keperluan liturgisnya.

Oh iya, Aksara Ibrani sekarang ini sebenarnya adalah versi Aksara Ibrani Modern, karena sebenarnya Aksara Ibrani Lama agak berbeda dengan punyanya sekarang ini, meski tak banyak. Dan, keseluruhannya berjumlah 22 huruf.


3.Aksara Suryani





Aksara Suryani, lebih tepatnya Abjad Suryani, adalah abjad yang digunakan untuk menulis bahasa-bahasa Aram, meski yang masih menjadi bahasa sehari-hari kini hanyalah bahasa Aram Modern. Bahasa Aram Modern terutama dituturkan disekitar Syiria Utara dan Irak Utara dan tanah diaspora mereka. Sistem penulisan Aksara Suryani terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu Estrangela, Madnhaya, dan Serto. Namun,modernnya lebih banyak dipakai Madhnaya daripada yang lainnya. Keseluruhannya ada 22 huruf.

Namun setelah beberapa  perang, bahkan genosida yang terjadi kepada mereka pada pemerintahan awal Turki, bangsa ini mulai berdiaspora kemana-mana. Pada 1994, SIL melaporkan ada sekitar 220.000 orang yang menuturkannya. Semasa perang Irak, awal 2000 semakin banyak orang Aram yang meninggalkan tanah air mereka. Kini Diasporanya sudah banyak tersebar di segala penjuru dunia meski di tanah air mereka masih ada orang Aram yang tersisa.


4.Aksara Thaana




Aksara Thaana adalah sistem penulisan abugida yang digunakan untuk menulis Bahasa Divehi. Bahasa Divehi sendiri merupakan bahasa resmi Maladewa, Negara kepulauan yang berada di tengah-tengah luasnya samudra Hindia. Dan, Bahasa Divehi ini juga bagian dari bahasa-bahasa Indo-Arya, yang menjadi rumpun bahasa-bahasa di India.

Dalam sejarahnya, Aksara Thaana sendiri usianya belum lama. Sistem penulisan tertua dalam bahasa Divehi adalah apa yang dinamakan sebagai Evela Hakuru yang ditemukan di sebuah lempengan dekat Male. Disusul Divehi Hakuru, yang merupakan keturunan huruf Brahmi dan hampir serupa dengan Sinhala. Namun semenjak abad ke-16, tepatnya semenjak terusirnya Portugis dari Maladewa, mulai dipergunakan huruf turunan Divehi Hakuru dan turunan huruf Arab yang disebut sebagai huruf Thaana, dan ditulis dari kanan ke kiri seperti layaknya huruf Arab.


5.Aksara N’Ko



Aksara N’ko adalah sistem penulisan yang digunakan untuk menulis bahasa-bahasa Manding, suatu kelompok besar bahasa yang dituturkan di Afrika Barat. Aksara ini sendiri diciptakan oleh Solomona Kante pada 14 April 1949. N’ko sendiri berarti saya berkata dalam semua bahasa Manding

Jadi ceritanya Solomona Kante membuat sistem ini berangkat dari pemikiran yang mengatakan bahwa orang Afrika adalah orang yang tidak berbudaya. N'Ko pertama kali mulai digunakan di Kankan, Guinea, sebagai alfabet Bahasa Maninka dan sejak itu mulai disebarkan dan diajarkan dari sana kepada semua bahasa rumpun Manding yang berada di Afrika Barat.


6.Aksara Mandaik







Aksara Mandaik adalah sistem penulisan yang digunakan untuk menulis bahasa Mandaik, sebuah bahasa yang dituturkan komunitas religi Mandaik (banyak yang menyebutkan mereka orang Shabiin) di perbatasan Utara Irak-Iran. Menurut Ethnologue, terakhir pada 2006 bahasa ini mempunyai penutur sebanyak 5500 orang. Aksara ini memiliki kedekatan dengan Aksara Suryani, dan keseluruhannya berjumlah 24 huruf.


7.Aksara Avesta





Aksara Avesta adalah sistem penulisan yang digunakan untuk menulis bahasa Avesta, bahasa yang kini hanya digunakan untuk keperluan liturgis kaum Zoroastrian, karena kitab suci mereka, Zend Avesta, ditulis dalam Bahasa Avesta. Bahasa Avesta sendiri merupakan salah satu bahasa rumpun Iranian, yang berasal dari Persia.

3 komentar:

  1. Aksara Ibrani dan Arab, satu dari beberapa aksara yang ditulis dari kanan ke kiri

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

WOWW!!!

MENGAPA TIDAK LIKE AJA UNTUK MENDAPAT UPDETAN BLOG INI?