Biksu Muda Bhutan |
Bhutan
adalah sebuah negara kecil di Asia Selatan yang berbentuk Kerajaan dan dikenal
dengan Negeri Naga Guntur. Wilayahnya terhimpit antara India dan Republik Rakyat
Tiongkok. Nama lokal negara ini adalah Druk Yul, artinya "Negara
Naga". Gambar nagapun didapati di benderanya. Karena keindahannya, egara
ini dijuluki Shangri-La terkhir. Berikut ini adalah fakta unik dan menarik
tentang Bhutan dan fotonya.
1.Nama aslinya Druk Yul
Nama lokal
negara ini adalah Druk Yul, artinya "Negara Naga". Gambar nagapun
didapati di benderanya.
2.Nama Bhutan berasal dari Bahasa Sanskerta
'Bhutan'
mungkin diturunkan dari kata Sanskerta 'Bhu-Uttan भू-उत्थान)' yang berarti 'Tanah Tinggi'. Dalam teori lain
Sanskertanisasi, 'Bhots-ant भोट-अन्त' berarti 'ujung Tibet' atau 'selatan Tibet'. Namun
beberapa orang Bhutan menyebut negeri mereka 'Druk Yul' dan penduduknya
'Drukpa'. Nama Dzongkha (dan Tibet) untuk negeri ini ialah 'Druk Yul' (Tanah
Naga Guntur).
3.Bahasanya merupakan rumpun Bahasa Tibet
Bahasa
nasional adalah Dzongkha, salah satu dari 53 bahasa dalam keluarga bahasa
Tibet. Tulisannya, disebut Chhokey ("Bahasa Dharma"), identik dengan
tulisan Tibet. Pemerintah mengelompokkan 19 bahasa-bahasa terkait di sana
sebagai dialek bahasa Dzongkha. Lepcha diucapkan di barat Bhutan; Tshangla,
kerabat dekat Dzongkha, diucapkan meluas di bagian timur. Khengkha diucapkan di
tengah Bhutan. bahasa Nepal diucapkan meluas di selatan. Di sekolah bahasa
Inggris ialah media instruksi dan Dzongkha diajarkan sebagai bahasa resmi.
Ethnologue mendaftarkan 24 bahasa yang kini diucapkan di Bhutan, semuanya dari
keluarga Tibet-Burma, kecuali Nepal, sebuah bahasa Indo-Arya. Bahasa-bahasa di
Bhutan tetap tak terciri dengan baik, dan beberapa buah belum tercatat dalam
tatabahasa akademis. Bahasa Inggris juga punya kedudukan resmi kini.
4.Mempunyai mata uang yang namanya cukup
aneh
Ngultrum
adalah mata uang Bhutan. Ngltrum telah menjadi mata uang dari Bhutan sejak tahun
1974. Ngultrum dibagi menjadi 100 chhertum. Nilainya disetarakan dengan Rupee
India.
5.Mayoritas agamanya adalah Buddha
Walaupun
Bhutan adalah salah satu negara Asia Selatan, agama mayoritasnya bukanlah
Hindu, melainkan Buddha Tibet.
6.Negara Paling Bahagia di Dunia meskipun
sangat miskin
Bhutan
disebut sebagai “Shangrilla di kaki gunung Himalaya” yang 97% rakyatnya
menganggap diri mereka sangat berbahagia.Bukannya kebahagiaan yang berasal dari
pemuasan nafsu dunia fana, melainkan berasal dari iman dan konsep
tahu-cukup.Orang Bhutan beranggapan kemiskinan yang sesungguhnya adalah apabila
tak mampu beramal kepada orang lain, mereka sudah sangat puas asalkan memiliki
sawah dan rumah.
Dikarenakan
mereka adalah umat Budha, maka mereka tidak membunuh makhluk berjiwa, itulah
sebabnya mereka mengimpor daging dari India. Namun demikian di atas meja makan
jarang terlihat makanan jenis daging, melainkan makan sayur-sayuran atau produk
dari susu sudah membuat mereka puas.
Pengalaman
kebahagiaan Bhutan berasal dari Jigme Singye Wangchuck IV, sang mantan raja
yang tidak mendahulukan perkembangan ekonomi melainkan mendirikan sebuah negara
yang berbahagia sebagai amanah jabatannya, dengan kesetaraan, kepedulian dan
konsep ekologi menyulap Bhutan menjadi negara besar dalam hal kebahagiaan.
Pada 2005,
Bhutan menjadi fokus berbagai media besar seantero dunia, “Model Bhutan”
ciptaannya, teori Gross National Happiness (GNH) yang ia usulkan memperoleh
perhatian seksama masyarakat internasional dan menjadi tema pelajaran ilmu
ekonomi yang digandrungi para pakar dan institut penelitian sebagian negara
seperti AS, Jepang dan lain-lain. Konsep “baru” dalam pandangan negara maju
pada abad-21 ini, di Bhutan diam-diam telah dijalankan selama hampir 30 tahun
lamanya.
Yang disebut
“Model Bhutan” ialah mementingkan perkembangan yang seimbang antara materi dan
spiritual, perlindungan terhadap lingkungan hidup dan proteksi terhadap
kebudayaan tradisional diletakkan di atas perkembangan ekonomi, standar untuk
pengukuran perkembangan ialah Gross National Happiness (GNH).
7.Negaranya diatas Pegunungan Himalaya
Jika kita
melihat Bhutan di peta, maka akan terlihat kalau seluruh Bhutan berada di
dataran yang cukup tinggi.
8.Hanya 8 pilot yang menguasai Bandar
Udaranya
Seperti
dikutip VIVAnews.com dari laman dailymail.co.uk, karena proses pendaratan yang
berbahaya di bandara ini, hanya 8 pilot di dunia yang lolos kualifikasi. Hingga
Juli 2011, tercatat hanya ada satu maskapai penerbangan yang diperkenankan
menggunakan fasilitas ini yaitu Druk Air. Panjang lintasan bandara ini
diketahui hanya 6.500 kaki. Hal ini membuat Bandara Paro merupakan salah salah
bandara terpendek di atas laut. Pesawat yang akan mendarat di wilayah ini harus
berupaya sekuat tenaga melewati puluhan rumah yang tersebar di sisi gunung
dengan ketinggian atap cukup menjulang.Hembusan angin yang kencang sepanjang
bukit, seringkali menyebabkan turbulensi pada badan pesawat. Para penumpang
yang pernah memiliki pengalaman melintasi bandara ini menjulukinya sebagai
pendaratan paling mengerikan.
9.Banyak benteng dan kuil yang masih
terjaga arsitekturnya
Banyak
sekali benteng-benteng arsitekturnya sangat indah yang masih berdiri. Benteng-benteng
ini disebut Dzong dalam bahasa setempat. Foto-foto dari banyak Dzong ini ada
dibawah.
10.Pemimpin yang sangat sadar dan rendah
diri
Pemerintahan
yang dijalankan dengan kekuasaan monarki absolut berakhir ketika konstitusi
baru dan pemilihan perdana menteri dilaksanakan. Raja Jigme Singye Wangchuck
yang memimpin sejak tahun 1972 mengumumkan menggelar pemilu tahun 2008, sekaligus
turun tahta. Pengumuman disampaikan dihadapan 8.000 penggembala hewan yak,
biksu, petani, dan siswa pedesaan pada 18 Desember 2005. Pengumuman disebarkan
melalui harian Kuensel. Sebelumnya, raja memperkenalkan rancangan konstitusi
dan menyatakan pensiun pada usia 65 tahun. Atas ide ini, sebagian rakyat tidak
sependapat karena kuatir terjadinya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN), namun pada tahun 2006 sang raja mengundurkan diri dan digantikan oleh
puterandanya.
11.Sejarah Bhutan yang hilang
Sejarah awal
Bhutan tidak jelas, karena sebagian besar catatan telah musnah setelah
kebakaran di Punakha, ibukota kuno pada 1827. Dari abad ke-10, perkembangan
politik Bhutan amat dipengaruhi oleh sejarah religiusnya. Berbagai anak sekte
Buddha muncul yang dilindungi oleh berbagai maharaja Mongol dan Tibet. Setelah
runtuhnya bangsa Mongol pada abad ke-14, anak-anak sekte itu bersaing satu sama
lain demi supremasi dalam bentang politik dan agama, akhirnya menimbulkan
naiknya anak sekte Drukpa di akhir abad ke-16.
Hingga abad
ke-17, Bhutan ada sebagai fiefdom yang saling berperang hingga dipersatukan
oleh lama Tibet dan pemimpin militer Shabdrung Ngawang Namgyal. Untuk
mempertahankan negerinya dari penggarongan yang sebentar-sebentar dilakukan
bangsa Tibet, Namgyal membangun sebuah jaringan dzong (benteng) tak terkalahkan,
dan mengumumkan kode hukum yang membantu membawa raja-raja setempat di bawah
kendali terpusat. Banyak dari dzong itu yang masih ada. Setelah kematian
Namgyal pada 1651, Bhutan jatuh dalam suasana anarkis. Mengambil keuntungan
dari kekacauan itu, orang Tibet menyerang Bhutan pada 1710, dan kembali pada
1730 dengan bantuan orang Mongol. Kedua serang itu berhasil digagalkan, dan
gencatan senjata ditandatangani pada 1759.
12.Ekonomi Bhutan
Meski
menjadi salah satu yang terkecil di dunia, ekonomi Bhutan telah berkembang
pesat sekitar 8% pada 2005 dan 14% pada 2006. Per Maret 2006, pendapatan per
kapita Bhutan adalah US$1.321 yang membuatnya tertinggi di Asia Selatan.
Standar hidup Bhutan berkembang dan merupakan salah satu yang terbaik di Asia
Selatan.
Ekonomi
Bhutan adalah salah satu yang terkecil dan kurang berkembang di dunia, yang
berbasis pertanian, kehutanan, dan penjualan PLTA ke India. Pertanian
menyediakan mata pencaharian buat lebih dari 80% penduduk. Praktek agraria
sebagian besar terdiri atas pertanian subsisten dan peternakan hewan. Kerajinan
tangan, khususnya menjahit dan produksi seni keagamaan untuk altar rumah
merupakan industri kecil milik rakyat dan sumber sekian pendapatan. Pemandangan
yang berbeda dari pegunungan berbukit yang kasar membuat pembangunan jalan dan
infrastruktur lainnya sulit dan mahal. Ini, dan tiadanya akses ke laut,
menyebabkan Bhutan tidak pernah bisa dapat untung dari perdagangan yang
signifikan dari produknya. Kini Bhutan currently tak memiliki jalur kereta api,
meski Indian Railways merencanakan menghubungan Bhutan selatan dengan
jaringannya yang luas di bawah persetujuan yang ditandatangani pada Januari
2005.[2] Jalur perdagangan masa lalu antara peguunungan Himalaya, yang
menghubungkan India ke Tibet, telah ditutup sejak pengambilalihan militer atas
Tibet pada 1959 (meski kegiatan penyelundupan tetap membawa barang-barang RRT
ke Bhutan).
Gimana,
pengen ke Bhutan :v hati-hati lho?
Berikut foto tentang Bhutan.
Raja Bhutan beserta Ratu |
Mysore xTi titanium max trimmer - The TITanium Arts
BalasHapus› gaggia titanium mysore-xti-trimmer- › mysore-xti-trimmer- Mysore ford edge titanium 2019 xTi titanium max trimmer. Model: 1-2. Price: ion titanium hair color $10.00 USD. Manufacturer: Mysore Type: Classic; Additional titanium engagement rings Info: Quantity (Cases Only) titanium sheet